Selasa, 20 November 2012

Hakikat Manusia dan Peradaban Modernisasi


TUGAS
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
HAKIKAT MANUSIA DAN PERADABAN
MODERNISASI

OLEH:
NAMA                               : PUJI LESTARI
NIM                                    : 12520241002
KELAS                               : E
SEMESTER                       : 1 (SATU)
DOSEN PENGAMPU        : WIDYANINGSIH

PRODI PEND.TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN PEND.TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEORI DEPENDENSI
(KETERGANTUNGAN)

Teori Perubahan Sosial Menurut Moore
1.       Evolusi rektilinier yang sangat sederhana.
2.       Evaluasi melalui tahap-tahap.
3.       Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi.
4.       Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan.
5.       Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek.
6.       Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan.
7.       Pertemuan logistis yang digambarkan oleh populasi.
8.       Pertumbuhan logistis terbalik yang tergambar dan angka motivasi.
9.       Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar memulai tanda-tanda.
10.     Primitivisme


MODERNISASI

1.   Konsep Modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15 tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Kini gejala modernisasi telah menjalar pengaruhnya ke seluruh dunia. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke-18, yang mengubah cara produksi tradisional ke modern.

Modernisasi yang terjadi bersamaan dengan revolusi industry di Eropa Barat pada abad 17 dimaknai berbeda-beda oleh pakar sosiologi. Perhatikan pendapat para ahli berikut ini.
Ø Emile Durkheim melihat modernisasi sebagai indikasi perubahan orientasi pembagian kerja (the division of labour) dalam kegiatan ekonomi, dari yang bercirikan solidaritas mekanik (mechanical solidarity) menjadi bercirikan solidaritas organik (organic solidarity). Kehidupan masyarakat yang bercirikan solidaritas mekanik ditandai dengan hubungan sosial yang mengedepankan moral sentiments, dan melembagakan hidup bersama dalam rasa sepenanggungan. Sedangkan kehidupan masyarakat yang bercirikan solidaritas organik ditandai dengan hubungan sosial yang mengedepankan personal needs.
Ø Max Webber melihat modernisasi sebagai gejala perubahan dari cara berpikir tradisional menjadi rasional. Dalam kehidupan masyarakat tradisional, kebenaran adalah sesuatu yang selalu atau terus-menerus dihadapi (what has always been), sedangkan dalam kehidupan masyarakat modern, kebenaran adalah sesuatu yang dirumuskan berdasarkan kalkulasi efisiensi, karena itu bersifat rasional.
Ø Karl Marx melihat masyarakat modern bersinonim dengan kapitalisme. Menurutnya, modernisasi telah melemahkan tradisi. Selain itu, kapitalisme juga telah meningkatkan the division of labour dan mengembangkan rasionalitas. Kapitalisme menghendaki rasionalitas yang membutuhkan sistem pembagian kerja yang spesifik supaya lebih efisien. Dengan kata lain supaya kaum borjuis (penguasa modal) mendapatkan keuntungan yang berlipat. Oleh karena itu, modernisasi sebenarnya merupakan sebuah perjalanan yang menyengsarakan masyarakat, terutama karena telah menghancurkan kebebasan, membelenggu kreativitas, dan memicu konflik sosial.
                                           
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
  Di bidang Ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
  Di bidang Politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.

Ø Modernisasi menurut Cyril Edwin Black
Modernisasi yaitu rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian yang universal dan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia.
Ø Modernisasi menurut Koentjaraningrat
Modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai tingkat modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
Ø Modernisasi menurut Schorrl (1980)
Modernisasi adalah proses penerapan IPTEK ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang seluas-luasnya, sepanjang masih dapat diterima oleh masyarakat yang bersangkutan.

Ø Modernisasi menurut Smith (1973)
Modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat kearah kehidupan masyarakat yang kotemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.

2.   Syarat-Syarat Modernisasi
v Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang terencana dengan baik.
v Sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
v Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
v Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyrakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan.
v Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak pengurangan kepercayaan.
v Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.

3.   Ciri-Ciri Modernisasi
v Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
v Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan akulturasi.
v Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
v Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
v Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru.
v Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
v Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar